KABUPATEN
BEKASI, IT - Persoalan tersebut muncul manakala Tim Awak Media
bertandang ke SMAN 7 di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi guna
melakukan konfirmasi kepada Kepala Sekolah, Asep Sajati terkait
penggunaan Dana Boss serta PPDB di sekolah tersebut. Dimana berdasrkan
informasi yang di himpun bahwa adanya dugaan permainan kotor dalam
pengelolaan Dana Boss di SMAN 7 Tambun Selatan.
Penolakan
untuk berkomunikasi tanpa ada kejelasan alasannya yang juga di utarakan
oleh keamanan Sekolah pada Awak Media, setelah Awak Media meregistrasi
dalam buku tamu dan di sampaikan oleh keamanan Sekolah pada Humas
Sekolah yang di lanjut sampaikan pada Kepala Sekolah SMAN 7 Tambun
Selatan, Asep Sajati agar di respon.Sementara menurut keamanan sekolah
bahwa Kepala Sekolah Asep Sajati ada di kantor dan Humas Sekolah Ibu
Epong ada di ruangannya.
"Kalau
masalah itu saya tidak bisa jawab, jadi intinya entar dia mau rapat
jadi engga bisa, nah kalau bisanya kapan saya juga engga tau..jawabannya
ngambang," kata Ana Supriatna (12/09/2022).
"Engga bisa dipastiin kapan-kapannya.jawabannya engga jelas.iya kalau mau ketemu kapan-kapannya engga di jelaskan,: imbuhnya.
"Emang
sebelumnya juga sudah di perintah seperti itu dianya (dari Kepala
Sekolah-Red), ya intinya saya konfirmasi tadi katanya sekarang mau ada
rapat , bapak mempersiapkan untuk rapat buat hari ini dan buat
kedepannya juga saya engga ngerti kapan-kapannya bisa,"ungkapnya.
Ketika
di tanyakan, memang sebelumnya tidak ada wartawan maupun LSM yang
datang ke Sekolah ini, Ia menjawab,"Memang sebelum-sebelumnya engga ada,
kecuali ada janji sama beliau, gitu," jawab Ana Supriayna, saat di
tanyakan bagaimana bisa buat janji sementara kami (Tim Awak Media-Red)
belum pernah bertemu dan tidak ada nomor contactnya,"Ya itu tadi seperti
saya bilang tadi, terserah gimana caranya," jawabnya, di tanyakan
kembali, kalau sudah janji namun ada stiker penolakan tamu untuk hadir
apakah bisa masuk?," pasti bisa," jawabnya singkat.
Copot Kepala SMAN 7 Tambun Selatan
Sementara
disisi lain, Ketua Umum LSM Indonesia Morality Watch, Rayan angkat
bicara terkait persoalan tersebut menegaskan bahwa,"Kepala Sekolah SMAN 7
harus segera di copot, hal tersebut di karenakan SMAN 7 adalah salah
satu sekolah yang merupakan lembaga pendidikan yang di biayai oleh
Negara," tegasnya saat dimintakan tanggapannya di Kedai Kopi Kawa, River
Town BA: 2 No.11, Grand Wisata, Tambun Selatan (14/09/2022).
Lanjurnya,"Dengan
menggunakan uang Negara tentunya hal-hal yang terkait dengan
penyelenggaraan kegiatan yang Notabene menggunakan uang Negara sudah
seharusnya dan sepatutnya dapat di lakukan dengan mengkonfirmasi maupun
klarifikasi yang di lakukan oleh teman-teman wartawan maupun LSM selaku
sosial kontrol yang di lindungi oleh Undang-undang dan bila hal tersebut
tak terpenuhi dikarenakan adanya kepentingan dari pihak lain yang
berupaya untuk menghalang-halangi ataupun berupaya untuk menghindari
memberikan keterangan terkait Informasi Publik dari penggunaan uang
negara yang telah di gunakannya, maka hal tersebut patut di duga adanya
penyelewengan dalam penggunaan Anggaran Negara, sedangkan Oknum Pengguna Uang Negara Tak Transparan atau Oknum Pelaku
Penyelewengan Penggunaan Anggaran Negara dapat masuk dalam kategory
"Ular Kadut", dikarenakan tidak adanya moralitas pada dirinya untuk di
pertahankan," tandas Ketua Umum Indonesia Morality Watch.
"Terkait
mengenai Spanduk yang terpampang di pintu gerbang sekolah, kami menilai
apa yang dilakukan oleh pihak sekolah terkesan selain tidak memahami
sepenuhnya tentang makna tulisan yang di tulisnya, namun juga terlihat,
terkesan dan terbukti tidak cerdas, bagaimana mungkin Covid-19 menyebar
dengan pandang bulu, oh..tamu ini wartawan, LSM atau Orang Tua Murid
dapat di pastikan terdampak Covid-19, tapi kalau tamu Dinas dapat di
pastikan tidak akan terkena atau terdampak Covid-19 sebab dia tamu
Dinas..entah Dinas manapun tidak di jelaskan, apakah itu termasuk Dinas
Kebakaran. Dan perlu dicatat bahwa Kepala dari semua Kepala Dinas dan
Dinas-dinasnya di Kabupaten Bekasi itu meninggal karena Covid-19, yaitu Almarhum Bapak
Bupati Eka Supriaatmaja, jadi janganlah menunjukan kebodohan sendiri di
hadapan publik dengan spnduk,"paparnya dengan tegas.
Ketua Umum Indonesia
Morality Watch menegaskan bahwa,"Satu kata untuk Kepala Sekolah SMAN 7
Tamsel, Asep Sajati...segera mengundurkan diri jikalau tidak siap dengan
jabatan publik dan kami dari Indonesia
Morality Watch meminta agar Kemendikbud agar mencopot Kepala Sekolah
SMAN 7 Tambun Selatan Asep Sajati dari jabatannya agar dapat di ganti
dengan anak bangsa yang memiliki moralitas tinggi di dalam berbangsa dan
bernegara dengan tidak mengedepankan Diskriminasi," pungkas Ketua Umum Indonesia Morality Watch, Rayan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar