Bali memang terkenal Kreatif. Para produsen arak
lokal, Bali, 29 Januari 2025 dirayakan sebagai Hari Arak Bali. Momentum
ini disambut baik oleh Koperasi Poetra Desa Wisata yang menjadi Koperasi
Produsen Arak Bali.
I Wayan Sumerta, SE, MM, Ak., Ketua Koperasi
Poetra Desa Wisata yang anggotanya adalah para produsen Arak Bali
mengatakan bahwa momentum Hari Arak Bali ini mengusung tema "Arak Bali
for the World” dengan sub tema "Dari Lokal Menuju Global".
Maklum,
menurut data dari World Spirits Alliance (WSA), kata Wayan, industri
minuman beralkohol secara global menyumbang USD 730 miliar terhadap PDB
dunia dan menopang 36 juta pekerjaan.
"Ini potensi besar minuman
fermentasi seperti Arak Bali. Dengan program hilirisasi Produk
Pertanian, sebagai bahan baku Arak Bali. Anggota Koperasi diyakini mampu
mendorong Arak Bali sebagai produk penunjang pariwisata Bali," kata I
Wayan Sumerta kepada awak media, Rabu (29/1/2025) di Denpasar.
Maklum,
kata Wayan sapaan akrabnya, pasar minuman beralkohol di Bali sangat
besar. Untuk menguasai atau dominan di pasar Bali saja sudah luar biasa.
"Dari pada memperbesar produk impor, padahal keragaman rasa dan kualitas Arak Bali bisa diuji, " ujar Wayang.
Menurutnya,
Perayaan Hari Arak kali ini merupakan yang ke-tiga kalinya, dimana
acara ini diselenggarakan di GWK. Selain itu juga diselenggarakan
kegiatan Bali Signature Drink Edition di Level21 Mall Denpasar dengan
sub tema "Memuliakan Kekayaan Budaya dan Alam Bali."
"Kegiatan
promosi ini mendapat dukungan dari pemerintah daerah (Pemda Bali).
Dimana Pemda pun mengeluarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020
tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Distilasi Khas Bali,"
kata Wayan,
Hal ini lanjut Wayan, merupakan langkah awal untuk
memberikan perlindungan legalitas usaha Arak Bali. Kerennya, Peraturan
Gubernur ini juga mengakomodasi peran dan partisipasi Koperasi.
Pasal
7 point 4, Peraturan Gubernur yang dimaksud menjelaskan fungsi Koperasi
dalam mendukung petani/pengerajin Arak Bali dalam: perlindungan aspek
hukum, pemasaran, pembinaan, permodalan, inovasi, dan kerjasama.
"Saya
berharap pada Koperasi Arak ke depan bisa membentuk Rumah Produksi
Bersama (RPB). RPB oleh Koperasi dapat diberikan Ijin Usaha Industri
(IUI). Ini juga menyambut hilirisasi produk anggota Koperasi yang
merupakan program Kementerian Koperasi," tandas Wayan.
Kata dia,
selain sebagai program yang mendukung hilirisasi produk rakyat. RPG Arak
Bali bisa menggenjot produk dalam negeri, di tengah serbuan produk
impor minuman beralkohol.
"Program hilirisasi Arak Bali ini
sesuai dengan Asta Cita Program Presiden RI. Dimana ingin memperkuat
UMKM dan Koperasi di Indonesia, khususnya di Bali," pungkas Wayan.
(Budiman) IT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar